X

Menanti Janji Bursah Zarnubi & Widia Ningsih: Kabinet Kerja untuk Lahat yang Lebih Baik

Rabu, 5-Februari-2025, 18:00

Dibaca: 52

Angin perubahan kembali berembus di Kabupaten Lahat. Keputusan Mahkamah Konstitusi telah mengakhiri segala gugatan dan tanda tanya, mengukuhkan suara rakyat yang telah memilih. Di sudut-sudut kota, di gang-gang kecil, hingga di ladang-ladang hijau yang membentang di kaki Bukit Serelo, euforia para pendukung Bursah Zarnubi dan Widia Ningsih terasa menggema. Namun, di balik sorak kemenangan itu, ada pertanyaan yang lebih mendalam, lebih bermakna: ke mana arah kapal besar bernama Lahat ini akan berlayar?

Jika kemenangan adalah gerbang, maka pelantikan adalah langkah pertama menuju jalan panjang. Namun, lebih dari sekadar seremoni, yang benar-benar dinantikan oleh masyarakat Lahat bukan hanya serah terima jabatan, melainkan susunan kabinet kerja yang akan menjadi nahkoda dalam perjalanan lima tahun ke depan.

Sejarah mencatat, banyak pemerintahan yang tumbang bukan karena kurangnya visi, tetapi karena lemahnya eksekusi. Dan eksekusi yang lemah lahir dari tim yang dibangun bukan atas dasar kompetensi, melainkan karena kedekatan, kepentingan, dan titipan. Itulah sebabnya, janji yang diucapkan oleh Bursah Zarnubi dan Widia Ningsih dalam sebuah wawancara beberapa waktu lalu menjadi penanda harapan: bahwa mereka akan menempatkan orang-orang yang benar-benar berkompeten di bidangnya, bukan sekadar balas jasa politik.

Janji ini harus dibuktikan, karena kini masyarakat bukan lagi kumpulan massa yang pasif, tetapi mata yang mengawasi dan hati yang menuntut. Mereka ingin melihat bahwa Bupati dan Wakil Bupati Lahat benar-benar memilih tim terbaik, bukan sekadar mengakomodasi kepentingan tertentu. Dan menariknya, menurut regulasi yang ada, kepala daerah memiliki hak untuk melakukan perombakan kabinet bahkan sebelum enam bulan menjabat. Merujuk pada Pasal 162 ayat (3) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Kepala Daerah, kepala daerah memiliki kewenangan untuk mengganti pejabat meskipun belum genap enam bulan menjabat, selama mendapat persetujuan dari Menteri Dalam Negeri.

Dengan kata lain, tidak ada alasan untuk berlama-lama. Jika memang ada nama-nama yang tak mampu menjawab kebutuhan pembangunan, jika ada kursi-kursi yang lebih pantas diisi oleh sosok yang lebih cakap, maka perombakan adalah keniscayaan. Karena pemerintahan bukan soal siapa yang mendapatkan tempat, tetapi siapa yang mampu bekerja dengan hati dan akal yang jernih untuk kepentingan rakyat.

Dan yang paling menarik dari sosok Bursah Zarnubi adalah ucapannya yang menegaskan bahwa ia ingin mengabdikan sisa hidupnya untuk kemajuan Kabupaten Lahat. Sebuah janji besar yang jika dipegang teguh, akan menjadi suluh yang menerangi jalan panjang pembangunan. Namun, janji sebesar ini juga menuntut realisasi yang tak bisa ditunda. Kepercayaan rakyat adalah mata uang yang nilainya tidak boleh terdepresiasi oleh kepentingan politik sesaat.

Kini, Kabupaten Lahat menunggu. Apakah janji itu akan menjadi nyata? Apakah kabinet yang tersusun nanti benar-benar mencerminkan semangat perubahan, atau justru mengusung pola kemunduran?

Angin perubahan telah bertiup. Dan sebagaimana angin yang membawa gelombang, hanya nakhoda yang bijak yang akan mampu menyeberangkan kapal ini ke tepian kesejahteraan.

Kita menanti, dengan mata terbuka dan harapan yang tetap menyala.

Bagikan ke :
Share on Facebook Share on Google+ Tweet about this on Twitter Email this to someone Share on Whatsapp

BERITA TERKINI

MERAPI BARAT - Jumat, 09-Mei-2025 - 20:44

Pemdes Negeri Agung Gencarkan Jumat Bersih

selengkapnya..

Loading poll ...

Nak Keruan Gale

Seni Budaya

Wisata

Almamater