Transisi PAUD ke SD, Hasperi : “Pendidikan Awal Harus Jadi Fondasi Karakter, Bukan Tekanan”

Selasa, 17-Juni-2025, 20:46


Lahat – Plh. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lahat, Dr. Hasperi Susanto, S.Pd., MM., menekankan bahwa proses transisi dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ke Sekolah Dasar (SD) tidak boleh menjadi tekanan bagi anak, tetapi justru harus menjadi pondasi kuat untuk membentuk karakter mereka.

Hal ini disampaikannya saat membuka kegiatan Sosialisasi Transisi PAUD ke SD Tahun 2025 yang digelar di Hotel Cendrawasih, Selasa (17/06/2025).

Acara yang diikuti oleh sekitar 200 kepala sekolah SD dari 11 kecamatan di Kabupaten Lahat itu, dibagi ke dalam dua sesi dan bertujuan menyelaraskan pemahaman antar pendidik mengenai pentingnya proses adaptasi yang ramah anak pada masa awal masuk SD.

“Pendidikan awal harus jadi masa penguatan karakter, bukan tekanan akademik. Saya masih menemukan anak belum bisa membaca tapi sudah diuji dengan soal berbasis teks, lalu dinilai seperti siswa dewasa. Ini tidak boleh terjadi lagi,” tegas Hasperi di hadapan para peserta sosialisasi.

Ia menegaskan bahwa kepala sekolah dan guru harus mengubah pendekatan pembelajaran di kelas rendah (kelas 1 dan 2 SD) agar lebih menyenangkan, tidak kaku, dan sesuai dengan tahap perkembangan anak. Fase awal sekolah adalah masa adaptasi, bukan masa perlombaan akademik.

Selain itu, ia mengajak para pendidik untuk mulai menerapkan nilai-nilai karakter melalui kebiasaan positif yang disebut sebagai “7 Kebiasaan Anak Hebat”, yaitu:
1. Bangun pagi
2. Beribadah
3. Berolahraga
4. Makan sehat dan bergizi
5. Gemar belajar
6. Bermasyarakat
7. Tidur tepat waktu

“Ini harus diterapkan di rumah dan di sekolah. Bukan sekadar slogan, tapi dibiasakan setiap hari. Pendidikan karakter ini adalah fondasi generasi yang kuat,” katanya.

Hasperi juga menekankan pentingnya aktivitas rutin seperti senam pagi, menyanyikan lagu Indonesia Raya, serta berdoa sebelum memulai pembelajaran. Menurutnya, aktivitas tersebut merupakan cara sederhana tetapi berdampak besar dalam membentuk kepribadian dan kedisiplinan siswa.

Dalam konteks peningkatan mutu pendidikan, ia menyatakan bahwa penerapan deep learning (pembelajaran mendalam) harus mulai dirancang sejak awal. Guru dan kepala sekolah dituntut tidak hanya mengajar, tetapi juga membentuk lingkungan belajar yang sehat dan bermakna.

“Ini bukan pekerjaan biasa. Pendidikan adalah investasi jangka panjang. Maka, kepala sekolah ke depan harus benar-benar disiapkan melalui sistem resmi kementerian dan punya kualitas manajerial yang kuat,” ujar Hasperi.

Ia juga mengingatkan kepala sekolah untuk menjaga citra sekolah masing-masing dan memastikan tidak ada lagi perilaku guru yang mencoreng dunia pendidikan.

“Kepala sekolah harus mengawasi guru-gurunya. Jangan sampai ada lagi hal-hal yang viral dan berdampak negatif. Mari kita jaga bersama kualitas pendidikan di Lahat,” pungkasnya.

Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Lahat untuk mewujudkan pendidikan yang ramah anak, berorientasi karakter, serta mendukung visi Bupati dan Wakil Bupati Lahat dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan sarana pendidikan di seluruh wilayah.

(YOKI)

Bagikan ke :
Share on Facebook Share on Google+ Tweet about this on Twitter Email this to someone Share on Whatsapp

BERITA TERKINI

Loading poll ...

Nak Keruan Gale

Seni Budaya

Wisata

Almamater