Di Great Lecture, Bursah Zarnubi : “Tegaskan Pentingnya Pembangunan Desa di Era Prabowonomics”

Jumat, 20-Juni-2025, 22:49


JAKARTA – Bupati Lahat sekaligus Ketua Umum APKASI, Bursah Zarnubi, menghadiri kegiatan Great Lecture Prabowonomics dan Tantangan Terbesar di Era Perang Global” yang diselenggarakan oleh Great Institute di Jakarta pada Jumat (20/06).

Acara ini turut disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube dan Zoom, sehingga menjangkau peserta dari berbagai wilayah Indonesia.

Hadir dalam acara tersebut, penanggap dan pembicara lain, Ir. Moh Jumhur Hidayat, M.Si (Ketua Umum KSPSI), Dr. H. Musa Rajekshah, M.Hum (Anggota DPR RI), Ir. Adhamaski Pangeran, ST., ME., ASEAN Eng, Irfani Priananda, ST., MM, serta berbagai tokoh dan aktivis nasional.

Acara ini dibuka oleh Ketua Dewan Direktur Great Institute, Dr. Syahganda Nainggolan, yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa lecture ini merupakan bagian dari upaya lembaganya menyelenggarakan forum diskusi dan FGD yang mendalam.

Ia menekankan urgensi situasi global saat ini, khususnya konflik antara Israel dan Iran yang berdampak luas pada geopolitik dunia.

“Kita harus serius dalam menyikapi perang ini. Indonesia perlu membangun sistem komando nasional yang solid dan ideologis. Diskusi seperti ini adalah langkah awal untuk kesadaran kolektif nasional,” ujarnya.

Turut hadir sebagai narasumber utama Dr. Fuad Bawazier, Komisaris Utama MIND.ID, yang menguraikan bahwa Prabowonomics adalah momentum strategis menuju kemandirian ekonomi nasional.

“Prabowonomics harus dijalankan dengan sinergi antara Presiden, jajaran menteri, serta semua pemangku kepentingan untuk mencapai kemajuan yang merata dan berkelanjutan,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Bursah Zarnubi, sebagai penanggap menyampaikan pandangan kritisnya bahwa tantangan ekonomi Indonesia saat ini merupakan pengulangan dari masa lalu, yakni ketimpangan struktural warisan kolonial. Ia menyoroti fenomena dualisme ekonomi dimana sektor modern tumbuh pesat namun sektor tradisional tertinggal.

“Yang kita perlukan adalah konsistensi dan komitmen pembangunan yang berkesinambungan. Sebagai kepala daerah, saya membawa konsep ‘Menata Kota, Membangun Desa’ yang sejalan dengan visi Presiden RI dalam mewujudkan pembangunan dari desa, dan ditompang melalui Koperasi Merah Putih Desa dan Kelurahan, serta upaya swasembada persawahan melalui optimalisasi sistem irigasi,” ujar Bursah.

Ia menekankan bahwa di era global yang penuh ketidakpastian, termasuk ancaman perang, Indonesia harus memperkuat ketahanan pangan dan swasembada. “Ini soal kedaulatan. Tanpa ketahanan pangan, kita akan rapuh,” tegasnya.

Diskusi ini diharapkan menjadi sumbangsih pemikiran nyata untuk memperkuat pondasi ekonomi Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden RI Prabowo Subianto, khususnya dalam menghadapi tantangan berat geopolitik dan ekonomi global yang sedang berlangsung.

(YOKI)

Bagikan ke :
Share on Facebook Share on Google+ Tweet about this on Twitter Email this to someone Share on Whatsapp

BERITA TERKINI

Loading poll ...

Nak Keruan Gale

Seni Budaya

Wisata

Almamater