Setelah Bertahun-tahun Macet di Merapi Area, Jalan Khusus Batubara Akhirnya Dibangun

Senin, 4-Agustus-2025, 22:14


Lahat – Kemacetan berkepanjangan, kerusakan jalan nasional, dan polusi udara akibat lalu lintas truk batubara selama bertahun-tahun akhirnya mendapat solusi.

Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru meresmikan dimulainya pembangunan jalan khusus angkutan batubara oleh PT Levi Bersaudara Abadi (LBA), Senin (04/08), di Desa Tanjung Jambu, Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat.

Pembangunan jalan khusus ini menjadi jawaban konkret atas keluhan terkhusus masyarakat Kabupaten Lahat yang selama ini terdampak langsung oleh truk batubara yang melintas di jalan umum.

Peresmian dilakukan di titik hauling KM 01 PT LVE (KM 107 stockpile PT SLR), dihadiri Forkopimda Provinsi Sumsel, Bupati Lahat Bursah Zarnubi, Wakil Bupati Lahat Widia Ningsih, Bupati Muara Enim, Ketua DPRD Lahat, Forkopimda Lahat, pimpinan perusahaan tambang, tokoh masyarakat, serta ratusan undangan.

Jalan akan dibangun dengan lebar awal 10 meter, dan ditargetkan bertambah hingga 15 meter. Rute ini juga akan melintasi sungai, jalur umum, dan rel kereta api melalui jembatan khusus sepanjang 220 meter.

Ketua Tim Perencanaan PT LBA, Beni, dalam laporannya menyampaikan bahwa proyek ini dikerjakan sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap keselamatan masyarakat dan kepatuhan terhadap regulasi pemerintah daerah.

“Sembilan hari sejak dimulai, kami sudah menyelesaikan pengerasan satu kilometer. Targetnya rampung akhir 2025. Jalan ini akan menjadi jalur baru seluruh angkutan batubara, tidak lagi melewati jalan nasional,” ujarnya.

Bupati Lahat Bursah Zarnubi menegaskan bahwa keluhan warga soal truk batubara sudah berlangsung sejak lama dan berdampak pada banyak sektor, mulai dari ekonomi, kesehatan, hingga keselamatan.

“Banyak warga mengeluh soal jalan rusak, ambulans terhambat, petani rugi, bahkan anak-anak terpapar debu. Maka, pembangunan jalan khusus ini adalah kabar baik bagi kita semua,” kata Bursah.

Gubernur Sumsel H. Herman Deru menyebut bahwa proyek ini bukan semata-mata soal logistik tambang, melainkan tentang keberpihakan kepada rakyat.

“Kita tidak ingin lagi mendengar warga melahirkan di jalan karena macet. Tidak ingin lagi anak-anak bermain di tengah debu. Maka jalan ini harus kita bangun, dan harus didukung semua pihak,” ujarnya.

Gubernur juga menyinggung data pencemaran udara (ISPU) yang menunjukkan bahwa wilayah Merapi telah melampaui ambang batas aman.

“Kalau ini dibiarkan, kita bicara tentang bahaya jangka panjang. Maka saya tegaskan, ini bukan hanya proyek bisnis, ini proyek kemanusiaan,” tegasnya.

Pemerintah berharap, dengan beroperasinya jalan ini, seluruh aktivitas angkutan batubara akan terpisah total dari jalur umum. Selain mengurangi beban infrastruktur, jalan ini diharapkan memunculkan sentra-sentra ekonomi baru bagi masyarakat di sekitar jalur hauling.

Mengakhiri sambutannya, Gubernur secara resmi menyatakan pembangunan jalan khusus batubara oleh PT Levi Bersaudara Abadi resmi dimulai.

(YOKI)

Bagikan ke :
Share on Facebook Share on Google+ Tweet about this on Twitter Email this to someone Share on Whatsapp

BERITA TERKINI

Loading poll ...

Nak Keruan Gale

Seni Budaya

Wisata

Almamater